THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Welcome

Welcome to Blog Air Jordan

Jumat, 27 Februari 2009

New Jersey Nets Bantai Chicago Bulls, 111-99.


EAST RUTHERFORD - Tim-tim wilayah timur harus mulai mewaspadai sepak terjang New Jersey Nets. Setelah mencetak kemenangan spektakuler atas Philadelpia 76ers Selasa lalu (24/2), tim besutan Lawrence Frank itu kembali menuai kemenangan kemarin WIB. Bertanding di Izod Center, New Jersey, mereka membantai tamunya, Chicago Bulls, 111-99.


Devin Harris kembali menjadi bintang Nets. Dia mencetak 42 poin, 19 di antaranya dicetak pada kuarter terakhir. Pada laga melawan 76ers lalu, dia mencetak poin kemenangan secara ajaib dengan tembakan dari tengah lapangan menjelang buzzer tanda pertandingan berakhir berbunyi. Dengan tren positif seperti itu, Harris pun mulai berani berbicara playoff.

"Ini saatnya (untuk masuk playoff),'' tegas Harris seperti dikutip Associated Press. "Kami tak bisa menunggu lagi. Kami tidak sabar. Saya tidak mau bermain pasif lagi. Jadi, lebih agresif dan menyerang adalah hal yang ingin saya lakukan sejak saat ini,'' paparnya.

Dengan kemenangan kemarin, Nets merangsek ke peringkat kesepuluh wilayah timur, tepat satu level di bawah Bulls. Tetapi, sebenarnya mereka memiliki rekor menang kalah sama 26-32. Bulls berada di atas karena unggul head to head. Mereka hanya terpaut satu game dari tim peringkat kedelapan Milwaukee Bucks. Jika Nets bisa mempertahankan momentum, pekan depan mereka bisa saja sudah menempati peringkat kedelapan yang merupakan tempat terakhir ke zopna playoff.

Kemenangan Nets atas Bulls semakin manis dengan rekor free throw yang mereka bukukan. Dalam laga tersebut, di antara 25 tembakan bebas yang mereka dapatkan, semua menghasilkan poin. Itu memecahkan rekor free throw sebelumnya pada 1999, saat Nets memasukkan 23 tembakan dari 23 kesempatan.

''Saya ingin memegang kontrol jalannya pertandingan. Dua game terakhir, tim ini membuat keajaiban pada kuarter keempat. Jelas kami ingin meraih sesuatu yang besar, yakni masuk playoff,'' tegas Harris yang hari ini akan merayakan ulang tahun ke-26.

Pelatih Nets Lawrence Frank pun memuji penampilan anak buahnya, terutama Harris. ''Tidak setiap saat pemain bisa membuat 39 atau 42 angka. Dia (Harris, Red) benar-benar layak masuk All-Star,'' kata Frank. ''Devin sangat memahami betapa setiap pertandingan kini sangat penting bagi tim dan dia memaksimalkan kemampuannya untuk meraih keinginan tim,'' lanjutnya.

Sementara itu, kekalahan dari tim yang sama-sama sedang mengejar tiket playoff terasa sangat menyakitkan bagi kubu Bulls. Sebab, hingga awal kuarter terakhir, mereka dalam posisi memimpin.

''Kami melakukan hal-hal bodoh sepanjang pertandingan. Kami membuat tembakan bodoh, keputusan bodoh. Pertahanan juga jelek sekali,'' keluh shooting guard Bulls Ben Gordon yang mencetak 17 poin. ''Tidak seharusnya kami bermain seperti ini. Sungguh mengecewakan. Tim ini menjadi sangat gampang dikalahkan,'' tambah dia. (na/ang)

Selanjutnya Bro....

Rabu, 11 Februari 2009

Indiana Pacers "Giant Killer" Bekuk Cavaliers


INDIANAPOLIS - Indiana Pacers masih belum masuk barisan atas NBA. Tapi, tim itu terus mengukuhkan posisi sebagai giant killer liga paling bergengsi di dunia tersebut. Kemarin WIB, Pacers menang satu angka atas Cleveland Cavaliers, 96-95.



Berarti, Pacers menoreh catatan hebat musim ini. Mereka telah mengalahkan tiga tim dengan rekor terbaik di NBA: Boston Celtics, Los Angeles Lakers, dan sekarang Cavaliers.

Kemenangan kemarin tidak diraih dengan mudah. Seperti biasa, Pacers kembali terlibat dalam duel seru sampai menit terakhir. Bahkan sampai detik terakhir.

Ketika waktu kurang empat detik, skor masih imbang 93-93. Lalu, point guard Pacers, T.J. Ford, mampu memasukkan tembakan dua angka saat waktu hanya tersisa 0,8 detik.

Apakah itu berarti Pacers aman? Ternyata belum.

Pada sisa waktu itu, Cavaliers mencoba melakukan umpan alley oop (umpan langsung dunk tanpa menyentuh lantai) kepada LeBron James. Bola gagal masuk, tapi wasit meniup peluit, menyatakan Danny Granger telah melakukan foul saat menghalangi James.

James, kandidat pemain terbaik musim ini, mampu memasukkan dua free throw, dan skor jadi imbang 95-95. Total, James sendirian telah mencetak 47 poin dalam laga itu.

Dengan hanya 0,4 detik tersisa, Pacers terkesan tak punya cukup waktu untuk membalas. Tapi, pelatih Jim O'Brien cukup cerdik, mereka mencoba membalas Cavaliers dengan manuver yang sama. Mencoba umpan alley oop kepada Granger.

Taktik itu jitu! Wasit meniup peluit, menyatakan James melakukan foul saat menghalangi Granger. Akibatnya, ganti Granger mendapat hadiah free throw. Hanya satu bola yang masuk, tapi itu sudah cukup. Pacers menang satu angka.

Usai pertandingan, Cavaliers sangat marah atas keputusan wasit. Mereka merasa James tidak salah. ''Itu keputusan terburuk yang pernah saya lihat,'' ujar Mike Brown, pelatih Cavaliers, sebagaimana dilansir Associated Press.

Bagi Cavaliers, ini adalah kali pertama mereka kalah dua kali berturut-turut musim ini.

Sedangkan Granger mengaku beruntung. ''Untunglah, kami memilih taktik yang baik dan mendapatkan tiupan peluit yang sama,'' ucapnya.

Sebenarnya, Granger kemarin tidak tampil segemilang biasanya. Salah satu top scorer NBA itu hanya mencetak 16 poin. Dia masih berkutat dengan lutut kanan yang sakit. Tapi, Granger berjanji terus bermain untuk membantu Pacers mengejar playoff. Dia juga bilang akan nekat bermain di laga All-Star 15 Februari mendatang.

Rekor Pacers sekarang masih 11-32. Tapi, dengan 29 laga masih tersisa, mereka masih punya cukup waktu untuk mengejar delapan besar di wilayah timur. Sekarang, mereka hanya tertinggal tiga game di belakang Milwaukee Bucks, yang bercokol di urutan delapan. (aza)

Selanjutnya Bro....